Jember, zonamerdeka.com - Semangat global dan keinginan untuk berkontribusi nyata mengantarkan Aviza Maharani, mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (UNEJ), meraih pengalaman berharga melalui program volunteer global di Vietnam. Selama enam minggu, mulai 12 Februari hingga 24 Maret 2025, Aviza terlibat aktif dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di negeri tetangga tersebut.
Pengalaman Aviza ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UNEJ memiliki peluang luas untuk mengembangkan diri dan berkontribusi di kancah internasional. Keberangkatannya ke Vietnam merupakan pengalaman volunteer pertama baginya selama berkuliah, dan ia mengakui bahwa kesempatan ini membuka wawasan dan pengalaman yang jauh melampaui perkuliahan di kelas.
“Melakukan program volunteer di Vietnam membuka banyak pengalaman berharga bagi saya. Dari mengelola aktivitas mengajar dan kegiatan promosi di tempat pengabdian, berinteraksi dengan masyarakat lokal, hingga memahami budaya dan merasakan keseharian mereka. Saya juga berkesempatan membangun relasi dengan mahasiswa lokal untuk membangun kerja sama program pertukaran di masa depan,” ungkap Aviza.
Pengalamannya di Vietnam tidak hanya sebatas proyek sosial, namun juga menjadi perjalanan penemuan diri. “Tantangan yang saya hadapi di sana menguatkan rasa percaya diri dan kemandirian saya. Saya juga belajar untuk lebih menghargai setiap momen dan menyadari bahwa kontribusi sekecil apapun dari seorang mahasiswa UNEJ bisa memberikan dampak positif bagi komunitas global,” imbuhnya.
Melalui program ini, Aviza mendapatkan pemahaman mendalam tentang budaya Vietnam, memperluas perspektifnya, dan mengasah kemampuan komunikasi lintas budaya sebagai kompetensi penting bagi mahasiswa UNEJ di era globalisasi ini.
Kisah sukses Aviza ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa UNEJ lainnya untuk berani mengambil langkah serupa. Ia pun berbagi tips dan cara mendaftar program volunteer global. “Bagi mahasiswa perbanyak relasi dan informasi mengenai platform yang menyediakan pertukaran pelajar atau volunteer global, aktif membaca informasi terkait timeline pelaksanaan program, alur pendaftaran dan persyaratan, jangan ragu dan malu menghubungi narahubung yang tersedia atau siapapun yang terkait dan memiliki pengalaman untuk menambah insight dan yang terpenting ialah berani serta memiliki keinginan untuk menantang diri dan memperkaya pengalaman untuk mengembangkan global mindset,” jelas Aviza.
Ia juga memberikan beberapa persiapan untuk mahasiswa ketika akan mengikuti program volunteer global. “Pastikan untuk melakukan riset dan menyeleksi negara tujuan serta memahami tujuan atau kontribusi seperti apa yang ingin dicapai, memperhatikan setiap persyaratan pendaftaran dan rutin memeriksa informasi lanjutan, saat wawancara penting untuk melakukan riset terkait negara tujuan, informasi tentang proyek, serta memahami bagaimana mempersiapkan diri untuk tinggal di luar negeri dan menjadi sukarelawan,” imbuh Aviza.
Mengikuti program volunteer global menurut Aviza tidaklah mudah, mahasiswa tidak hanya sekedar berkeinginan mengikuti dan menjalani alur seleksinya. Mereka harus siap untuk lebih mengenal budaya luar serta kemampuan beradaptasi yang baik.
“Tantangan terbesar dalam mengikuti program ini adalah beradaptasi dengan budaya baru, bahasa asing, serta dituntut beradaptasi di lingkungan yang tidak familiar. Namun, proses adaptasi ini bisa lebih mudah dengan adanya dukungan dari komunitas yang suportif,” pungkasnya. (ton)